The Master and Margarita: Karya Sastra Brilian yang Menembus Batas Waktu

The Master and Margarita adalah salah satu karya sastra paling

penting abad ke-20 yang ditulis oleh penulis asal Rusia, Mikhail Bulgakov. Novel ini tidak hanya terkenal karena keunikannya, tetapi juga karena keberanian tema yang diangkat, kompleksitas narasinya, dan kekuatan simbolismenya. Ditulis pada masa represif Uni Soviet, novel ini menjadi bentuk kritik tersembunyi terhadap sistem yang membatasi kebebasan berpikir. Hingga saat ini, The Master and Margarita tetap menjadi buku yang sangat dihargai di dunia sastra global.
Latar Belakang dan Sejarah Penulisan
Mikhail Bulgakov mulai menggarap The Master and Margarita pada akhir 1920-an dan terus memperbaikinya hingga ia meninggal pada tahun 1940. Namun, novel ini baru diterbitkan secara resmi pada tahun 1966–1967, lebih dari dua dekade setelah kematiannya. Bahkan, publikasi awalnya dilakukan secara tidak lengkap, karena beberapa bagian dinilai terlalu kontroversial oleh rezim Soviet.

Novel ini memiliki dua alur utama yang berjalan beriringan:

satu mengambil latar di Moskow pada era Soviet, dan yang lainnya di Yerusalem pada masa Pontius Pilatus. Kisah di Moskow berpusat pada kedatangan iblis (yang bernama Woland) dan pengikutnya, yang mengacaukan kehidupan masyarakat dengan berbagai peristiwa supranatural dan satir. Di sisi lain, narasi kedua mengikuti kisah Yesus (dikenal sebagai Yeshua Ha-Notsri) dan pertemuannya dengan Pontius Pilatus.
Tema dan Makna Mendalam dalam Novel
Salah satu alasan mengapa The Master and Margarita dianggap sebagai mahakarya adalah karena kedalaman temanya. Novel ini menyinggung pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang kebaikan dan kejahatan, kekuasaan, kebenaran, cinta, dan kebebasan individu. Dalam konteks sosial-politik Uni Soviet, banyak pembaca dan kritikus melihat novel ini sebagai sindiran terhadap tirani, sensor, dan ketakutan kolektif yang melanda masyarakat pada masa itu.
Karakter Woland (sang iblis) dalam novel ini sangat kompleks. Alih-alih sebagai sosok jahat yang murni, ia seringkali muncul sebagai figur yang mengungkapkan kebenaran melalui kekacauan. Kehadirannya di Moskow bukan hanya untuk menghancurkan, tetapi juga untuk menguji moralitas dan mengangkat kemunafikan manusia.
Sementara itu, kisah cinta antara si “Master” (penulis novel tentang Yesus dan Pilatus) dan Margarita merupakan elemen emosional yang kuat dalam novel ini. Margarita bersedia membuat perjanjian dengan kekuatan gelap demi menyelamatkan si Master yang telah kehilangan harapan. Cinta mereka menjadi simbol perjuangan melawan ketidakadilan dan keputusasaan.
Pengaruh dan Relevansi Global
Meskipun ditulis hampir satu abad yang lalu, The Master and Margarita masih sangat relevan di zaman sekarang. Novel ini terus dipelajari di berbagai universitas, diadaptasi ke dalam film, teater, opera, bahkan serial televisi. Karya ini telah diterjemahkan ke lebih dari 30 bahasa dan menjadi simbol perlawanan intelektual terhadap represi dan kebodohan massal.
Gaya penulisan Bulgakov yang kaya dengan metafora, simbol, dan humor gelap menjadikan novel ini sangat unik. Ia berhasil menggabungkan elemen realisme magis, filsafat, sejarah, dan satire politik menjadi satu narasi yang mengalir dan menggugah pemikiran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *