The Story of Ferdinand (Kisah Ferdinand): Sebuah Kisah Tentang Kekuatan Kepribadian dan Perdamaian

Kisah Ferdinand, ditulis oleh Munro Leaf dan diilustrasikan oleh

Robert Lawson, diterbitkan pertama kali pada tahun 1936. Buku ini menceritakan tentang seekor banteng bernama Ferdinand, yang lebih suka mencium bunga ketimbang bertarung. Cerita ini menyentuh tema tentang keberanian dan perdamaian, serta menyoroti pentingnya menjadi diri sendiri meskipun ada tekanan dari lingkungan sekitar.

Cerita Utama dalam Kisah Ferdinand

Ferdinand: Banteng yang Berbeda
Ferdinand adalah seekor banteng muda yang dibesarkan di Spanyol, di sebuah peternakan terkenal yang diisi oleh kuda-kuda dan banteng kuat. Meskipun banyak yang berharap ia menjadi banteng yang ganas dan berotot untuk bertarung di arena, Ferdinand memiliki hobi yang berbeda. Daripada berlari dan bertarung, ia lebih senang bersantai di bawah pohon sambil mencium bunga. Ferdinand menikmati suasana damai dan tenang, suatu sifat yang tidak sesuai dengan harapan orang-orang di sekitarnya.
Suatu ketika, ketika para pria dari kota datang untuk memilih banteng untuk bertarung di arena, Ferdinand secara tidak sengaja terpilih karena duduk di tumpukan bunga. Meskipun ia tidak ingin bertarung, Ferdinand tidak bisa menghindar dari takdir.
Perjalanan Ferdinand ke Arena dan Pilihan untuk Mempertahankan Perdamaian
Setelah terpilih, Ferdinand dibawa ke kota untuk bertarung di arena. Namun, setibanya di sana, ia tetap tenang dan tidak menunjukkan sikap agresif. Saat berada di tengah arena, Ferdinand hanya duduk dan mencium bunga, mengabaikan semua ajakan untuk bertarung. Sikap tenang dan damai yang dibawanya menjadi pemicu kekacauan, karena penonton yang mengharapkan pertarungan merasa kecewa. Meski situasi bisa berlangsung kasar, Ferdinand memilih untuk tidak melawan dan menunjukkan bahwa kekuatan sejati tidak selalu berasal dari pertarungan atau agresivitas.
Kebijaksanaan dalam Keputusan Ferdinand
Akhirnya, orang dewasa yang menyaksikan kejadian itu mulai menyadari bahwa Ferdinand adalah banteng yang memiliki kekuatan melalui ketenangan dan pengendalian diri. Mereka lalu membawanya kembali ke peternakan, di mana ia bisa melanjutkan hidupnya dengan damai. Kisah ini menunjukkan bahwa menjadi diri sendiri dan mengikuti apa yang ada di dalam hati adalah pilihan terbaik, meskipun itu bertentangan dengan ekspektasi orang lain.
Pesan Moral dalam Kisah Ferdinand
Keberanian untuk Menjadi Diri Sendiri
Salah satu pesan utama dalam Kisah Ferdinand adalah pentingnya berani menjadi diri sendiri. Meskipun berbeda dari banteng lainnya, Ferdinand memilih untuk hidup sesuai dengan keinginannya. Daripada mengikuti norma-norma masyarakat yang ada, ia memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam perkelahian yang dianggap sebagai tujuan hidup banyak banteng lainnya. Buku ini mengajarkan bahwa tidak ada yang salah dengan menjadi berbeda, dan bahwa kedamaian serta kebahagiaan sejati lahir dari mengikuti kata hati kita sendiri.
Menentang Kekerasan dan Memilih Perdamaian
Cerita ini juga menyampaikan makna yang mendalam tentang perdamaian dan penolakan terhadap kekerasan. Walaupun kisah ini berlangsung di tengah tradisi adu banteng yang terkenal di Spanyol, Ferdinand memilih untuk tidak terlibat dalam kekerasan yang biasa terjadi di arena. Buku ini mendorong pembaca untuk merenungkan nilai-nilai yang telah diterima secara luas dalam masyarakat dan mempertimbangkan apakah kekerasan benar-benar merupakan cara yang harus diambil untuk meraih pengakuan atau keberhasilan.
Nilai dari Keputusan dan Ketekunan dalam Memegang Prinsip
Selain itu, The Story of Ferdinand juga mengajarkan pentingnya ketekunan dalam menjaga prinsip dan keyakinan kita. Ferdinand tidak mudah terpengaruh untuk bertindak sesuai ekspektasi orang lain. Ia tetap berpegang pada pilihan hidupnya, meskipun itu membuatnya terlihat berbeda dan tidak dimengerti oleh banyak orang. Kisah ini mengisyaratkan bahwa kadang-kadang, tekad untuk setia pada keyakinan kita, walaupun sulit, adalah jalan menuju kebahagiaan sejati.
Ilustrasi dan Gaya Visual dalam The Story of Ferdinand
Ilustrasi yang Memperkuat Pesan Cerita
Selain narasi yang kuat, Robert Lawson juga memberikan sumbangan besar kepada buku ini melalui ilustrasi yang menghidupkan karakter serta suasana cerita. Ilustrasi yang kaya warna dan ekspresif ini sangat mendalam dan mendukung tema-tema dalam cerita. Lawson menggambarkan Ferdinand dengan cara yang sangat menggemaskan, yang membantu pembaca merasa lebih terhubung dengan banteng yang unik ini. Gambaran visual ini juga memperkuat gagasan tentang ketenangan dan kedamaian yang dimiliki Ferdinand, yang kontras dengan kekerasan dan keramaian di sekitarnya.
Gaya Visual yang Sederhana Namun Mengena
Walaupun The Story of Ferdinand adalah buku bergambar, ilustrasi tidak berlebihan atau mengalihkan perhatian dari pesan yang utama. Sebaliknya, gambar-gambar tersebut memperkaya cerita dengan cara yang halus namun sangat efektif. Buku ini menunjukkan bahwa terkadang, sebuah cerita yang sederhana, dipadukan dengan ilustrasi yang lembut namun sarat makna, dapat menyampaikan pesan yang sangat mendalam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *