“Buku ‘Hari Bersalju’ adalah karya klasik untuk anak-anak yang

ditulis oleh Ezra Jack Keats, yang diterbitkan perdana pada tahun 1962. Buku ini sudah menjadi salah satu karya yang paling berpengaruh dalam dunia literatur anak-anak di Amerika, dikenal karena gambar-gambarnya yang indah dan narasinya yang sederhana namun menyentuh hati. ‘Hari Bersalju’ menceritakan petualangan seorang anak yang menjelajahi keindahan salju, dan menjadi acara penting karena menghadirkan tokoh anak berkulit hitam sebagai protagonis dalam buku anak-anak yang populer.

Sinopsis Singkat ‘Hari Bersalju’

Cerita ini mengikuti seorang bocah laki-laki bernama Peter, yang terbangun di pagi hari dan mendapati dunia di luar jendelanya telah ditutupi oleh salju putih yang tebal. Dipenuhi dengan rasa ingin tahu dan kegembiraan, Peter mengenakan mantel merahnya dan keluar untuk menyelami salju.
Sepanjang hari, dia bersenang-senang dengan salju: meninggalkan jejak langkah, menyeret tongkat untuk menggambar di salju, membuat manusia salju, dan berusaha—meskipun tak berhasil—membuat bola salju besar. Dia juga menyimpan bola salju kecil di dalam kantong jaketnya, berharap bisa melihatnya lagi. Namun, saat ia pulang, bola salju itu mencair, membuatnya merasa kecewa. Namun, ketika bangun keesokan harinya dan melihat salju masih turun, semangatnya muncul kembali, dan ia mengajak teman bermain.
Karakter dan Ilustrasi yang Menarik
Peter
Peter adalah seorang anak yang polos, penasaran, dan senang menjelajah. Ia mencerminkan pengalaman universal masa kanak-kanak—kebahagiaan dalam bermain di luar ruangan. Peter bukan hanya protagonis, tetapi juga simbol penting sebagai salah satu anak Afrika-Amerika pertama yang digambarkan secara positif dalam cerita anak pada waktu itu, tanpa dibebani dengan stereotip.
Ilustrasi Kolase Unik
Ezra Jack Keats menggunakan teknik kolase, dengan potongan kertas, tinta, dan cat tempera untuk menciptakan ilustrasi yang ekspresif dan penuh warna. Gaya visualnya yang khas dan ceria menjadi daya tarik utama dalam buku ini. Salju yang ada pada ilustrasi Keats terasa hidup dan nyata, menghadirkan suasana musim dingin yang tenang dan magis.
Tema dan Pesan Moral
Keajaiban Masa Kecil
‘Hari Bersalju’ menggambarkan dengan indah pandangan anak-anak terhadap dunia dengan rasa takjub dan keajaiban. Petualangan Peter menunjukkan bahwa hal-hal sederhana—seperti salju di jalanan—dapat menjadi sumber kegembiraan dan inspirasi yang luar biasa.
Penerimaan dan Representasi
Saat kali pertama diterbitkan, buku ini memiliki signifikansi sosial yang besar karena menampilkan keragaman ras dengan cara yang normal dan positif. Meskipun Keats bukanlah orang Afrika-Amerika, ia berusaha menunjukkan dunia yang lebih mencerminkan kenyataan masyarakat yang multikultural. Hal ini menjadikan ‘Hari Bersalju’ pelopor dalam masalah inklusivitas dalam buku anak-anak.
Kekecewaan dan Harapan
Ketika bola salju yang dibawa Peter mencair, ia merasakan kekecewaan—sebuah pengalaman yang sangat dekat dengan anak-anak. Namun, di hari berikutnya ia bangun dengan semangat baru dan mengajak teman bermain. Ini mengajarkan konsep ketahanan dan harapan setelah menghadapi kekecewaan kecil dalam hidup.
Mengapa ‘Hari Bersalju’ Masih Relevan
Sederhana Namun Penuh Arti
Kisah dalam buku ini ringkas dan sederhana, tetapi kaya akan makna. Buku ini cocok dibaca oleh anak-anak yang baru belajar membaca, namun juga menyimpan kedalaman emosional yang menggerakkan para pembaca dewasa.
Penuh Kenangan Musim Dingin”
Bagi banyak orang, The Snowy Day mengingatkan pada masa kecil ketika dunia dipenuhi salju dan segala sesuatu terasa lebih lambat. Buku ini berhasil menangkap momen-momen kecil namun berharga dari masa kanak-kanak dalam bentuk cerita dan ilustrasi.
Penghargaan dan Warisan
Karya ini meraih Caldecott Medal pada tahun 1963—sebuah penghargaan prestisius untuk ilustrasi terbaik dalam buku anak-anak. Sampai sekarang, The Snowy Day masih dicetak ulang, diubah menjadi animasi, dan digunakan sebagai bahan ajar di sekolah-sekolah.