Buku Bicara Itu Ada Seninya karya Oh Su Hyang adalah salah satu
buku pengembangan diri yang sangat terkenal, terutama dalam tema komunikasi yang efektif. Dengan menggunakan gaya bahasa yang sederhana, praktis, dan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, buku ini membahas beragam strategi dan seni dalam berbicara, mulai dari bagaimana berbicara dengan penuh percaya diri, mengungkapkan ide dengan jelas, hingga cara menghindari konflik dalam komunikasi.
Di dunia modern yang penuh dengan distraksi dan interaksi yang
cepat, kemampuan berbicara bukan hanya sekadar keterampilan teknis, melainkan menjadi keahlian penting yang mempengaruhi kesuksesan pribadi dan profesional.
Mengenal Penulis dan Isi Utama Buku
Oh Su Hyang adalah seorang ahli komunikasi asal Korea Selatan yang telah mengajar keterampilan berbicara di berbagai institusi selama bertahun-tahun. Ia menulis buku ini berdasarkan pengalaman nyata dalam menghadapi berbagai tipe orang dan situasi komunikasi.
Bicara Itu Ada Seninya berisi kumpulan tips, contoh, dan skenario nyata yang menunjukkan bagaimana komunikasi bisa menjadi lebih efektif bila dilakukan dengan teknik yang benar. Buku ini tidak hanya membahas berbicara di depan umum, tetapi juga dalam percakapan sehari-hari, negosiasi, hingga saat menghadapi individu yang sulit.
Seni Komunikasi yang Dapat Dipelajari
Komunikasi Bukan Hanya Soal Bicara
Salah satu hal menarik dari buku ini adalah pendekatannya yang mengajak pembaca untuk memahami bahwa komunikasi bukan hanya tentang menyampaikan kata-kata, tetapi juga tentang membangun koneksi emosional. Komunikasi yang efektif bukan tentang seberapa pintar kita berbicara, melainkan seberapa baik kita membuat lawan bicara merasa dipahami dan dihargai.
Penulis mengungkapkan bahwa mendengarkan secara aktif, intonasi suara, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh adalah elemen penting dari komunikasi yang sering kali diabaikan. Dengan memahami hal ini, pembaca diajak untuk lebih sadar dalam setiap interaksi sosial.
Berbicara dengan Tujuan dan Empati
Oh Su Hyang menyoroti pentingnya tujuan dalam komunikasi. Kita perlu mengetahui apa yang ingin disampaikan, kepada siapa, dan bagaimana cara menyampaikannya agar diterima dengan baik. Buku ini mengajarkan bahwa berbicara bukan sekadar mengungkapkan isi hati, melainkan juga seni untuk mencapai efek tertentu—apakah itu membujuk, menjelaskan, atau menyelesaikan suatu masalah.
Selain itu, empati menjadi kunci utama dalam berkomunikasi. Ketika kita menempatkan diri dalam posisi lawan bicara, kalimat-kalimat kita akan terdengar lebih bijak dan diterima dengan lebih terbuka.
Strategi Menghadapi Orang Sulit
Buku ini juga membahas cara menghadapi orang yang sulit diajak bicara—mereka yang cenderung emosional, agresif, atau tertutup. Dalam situasi seperti itu, Oh Su Hyang mengajarkan teknik komunikasi yang tenang tetapi tegas, dengan fokus pada solusi dan bukan perdebatan.
Sebagai contoh, penulis merekomendasikan penggunaan kalimat positif dan pendekatan “aku merasa” dibandingkan “kamu salah,” untuk menghindari konflik. Ini sangat berguna dalam konteks hubungan kerja, keluarga, maupun pertemanan.
Relevansi dan Daya Tarik Buku
Yang menjadikan Bicara Itu Ada Seninya begitu menarik adalah pendekatan praktiknya. Setiap bab disertai contoh nyata dan simulasi percakapan, sehingga pembaca bisa langsung paham bagaimana teori diterapkan dalam kehidupan. Buku ini tidak hanya bermanfaat bagi orang yang berkecimpung di bidang komunikasi, tetapi juga cocok untuk pelajar, pekerja kantoran, orang tua, bahkan introvert yang ingin lebih percaya diri ketika berbicara.
Buku ini juga mengungkap banyak salah kaprah mengenai berbicara. Banyak orang beranggapan bahwa mahir berbicara berarti banyak bicara atau ahli berdebat. Sebenarnya, seni berbicara yang baik justru tampak dari ketepatan, kejelasan, dan kenyamanan yang muncul dalam komunikasi.